SOAL KEWIRAUSAHAAN KELAS III
b. berfikir maju ke depan
c. Kemampuan untuk maju
d. bekerja secara tekun dan
e. sanggup memikul resiko
kekuatan dan kemampuannya sendiri tanpa memikirkan pertolongan orang lain
terlebih dahulu, mulai pembuatan program sampai pelaksanaannya, adalah sikap ….
b. mandiri
c. mengenal potensi diri
d. berpedoman pada program
e. manajemen yang baik
ini seseorang harus serius, disiplin dan benar-benar berkonsentrasi, Tahap
ini oleh Edward de Bono disebut tahap ….
b. proses inkubasi
c. melalui ide
d. latar belakang atau akumulasi pengetahuan
e. evaluasi dan implementasi latar belakang atau akumulasi pengetahuan
maupun karya nyata yang relatip berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya
disebut …..
b. hasil karya
c. realitas
d. kreatifitas
e. konseptual
b. merupakan pegangan yang pasti oleh penerima komunikasi
c. tidak semua hal yang dikomunikasikan secara tertulis
d. mempunyai daya tahan yang lama
e. dapat lebih tegas dan jelas
06. Suatu proses yang mengubah ide baru / aplikasi baru menajadi prosuk yang berguna disebut …
a. inovasi
b. kreatifitas
c. konsep
d. penemuan
e. atraksi
b. iklim inovasi dan visi
c. organisasi yang tetap datar dan kecil
d. orientasi pasar
e. proses belajar interaktif
b. melaksanakan menejemen berusaha
c. mengetahui seluk beluk bisnis dan peluangnya
d. menerapkan teknologi dalam usahanya
e. mengetahui selera konsumen
b. tingkat pendidikan wirausahawan itu sendiri
c. kejujuran dan keyakinan wirausahawan
d. pola pikir positip wirausahawan
e. kemauan dan keuletan wirausahawan
b. sosialisasi
c. otosugesti
d. self confidence
e. punishment and reward
ingkari, maka kejujuran dapat diartikan dengan ….
b. apa adanya
c. komitmen tinggi
d. amanah
e. ikhlas
b. tepat waktu adalah kekuasaan
c. tepat waktu adalah nilai uang
d. tepat waktu adalah ukuran
e. tepat waktu adalah organisasi
b. seluruh waktunya digunakan untuk usaha
c. melakukan pemikiran-pemikiran usaha terus menerus
d. memanfaatkan seluruh waktu untuk bekerja terus menerus agar menghasilkan uang
e. setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya
b. kolaborasi
c. kombinasi
d. magang
e. joint venture antar sekolah
rapkan mempunyai kepribadian yang kuat sperti tersebut dibawah, kecuali ….
b. Memiliki moral yang tinggi
c. Memiliki ketrampilan berwirausaha
d. Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan
e. Memiliki naluri yang terlatih
b. memanfaatkan waktu untuk kegiatan belajar semata
c. banyak istirahat di waktu luang
d. menggunakan waktu luang dengan bepergian
e. bekerja sambil bermain
b. upayakan hasil minimal dengan waktu maksimal
c. tetapkanlah batas waktu
d. buatlah catatan catatan
e. bergurulah pada pengalaman
b. berkebun
c. origami
d. traveling
e. belajar di sekolah
b. keputusan yang terbaik akan membawa kebahagiaan kita selamanya
c. jika kita tidak mengambil keputusan, maka kita tertinggal dari rekan-rekan kita
d. Banyaknya alternative yang tersedia dan kita harus mengambil salah satu alternative yang
memberi kepuasan maksimum
e. keputusan yang buruk akan membawa penyesalan kita seumur hidup
b. mengevaluasi ketepatan alternative yang dipilih
c. memilih alternative yang paling efektif dan efisien
d. melaksanakan alternative yang diperoleh
e. mengidentifikasi atau mengenali masalah
b. informasi kuantitatif
c. informasi control
d. informasi symbol
e. informasi keadaan
pembiayaan, perencanaan dan komunikasi.
Berikut yang tidak termasuk penyebab gagalnya suatu perencanaan adalah ….
b. kurangnya analisis situasi yang memadai
c. lemahnya proses komunikasi
d. tujuan dan sasaran tidak realistis
e. kurangnya antisipasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan trend
b. kurangnya analisis situasi yang memadai
c. tujuan dan sasaran yang tidak realistis
d. konsep pembiayaan yang meragukan
e. kurangnya antisipasi dalam menghadapi persaingan dan perubahan
b. kelebihan, kelemahan, keuntungan dan kerugian
c. peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan
d. hambatan, penjualan, kelebihan, kekurangan
e. kerugian, keuntungan, lingkungan makro dan mikro
Informasi yang tidak diperlukan dalam menyusun rencana bisnis adalah ….
b. diskripsi produk
c. harga
d. segmen pasar
e. keuntungan
b. capacity
c. capital
d. condition of economic
e. character
dalam organisasi setiap orang berusaha keras, secara continue memperbaiki usaha menuju sukses.
Ciri-ciri managemen mutu terpadu adalah sebagai berikut, kecuali …..
b. merupakan proses untuk memperbaiki kinerja guna meningkatkan mutu
c. menimbulkan partisipasi dan semangat kerja
d. mengingatkan mutu kerja, produktivitas dan efisiensi
e. focus pada pelanggan atau konsumen
yang membutuhkan uang, atau penerima kredit dan pihak yang kelebihan uang atau penberi
kredit. Dalam istilah ekonomi pihak yang meminjam uang disebut :
b. kreditur
c. cash flow
d. orang yang berhutang
e. koperasi
b. kredit konsumtif
c. kredit alternative
d. kredit aktif
e. kredit pasip
b. kredibilitas
c. validitas
d. likuiditas
e. solvabilitas
( KMKP ) ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain ….
b. sedang menyelesaikan angsuran terakhir
c. ada rencana usaha jangka panjang
d. pengusaha campuran
e. ada ijin usaha
b. Karl Mark
c. Thomas Robert Mallthus
d. K.B. Haas dan E.C. Perry
e. G.R. Terry
2. mencatat setiap pesanan pelanggan
3. menghargai setiap perkataan serta perbuatan pelanggan
4. menyatakan terima kasih kepada pelanggan
5. mewujudkan kebutuhan pelanggan
6. tidak berfikiran jelek tentang pelanggan
yang termasuk aspek sikap ( Attitude ) dalam pelayanan prima adalah ….
b. pelayanan terpadu
c. pelayanan aktif
d. pelayanan prima
e. pelayanan pembeli
b. the decided but mistaken customers
c. the talk active customers
d. the silent timid customers
e. the I get discount customers
penyalur atau penjual, alasan ini disebut …..
b. patronage motives
c. demonstration effeck
d. motif pembeli
e. motif manfaat
b. mudah mencari relasi
c. mudah menimba pengalaman
d. lebih berorientasi ke depan
e. mudah mengumpulkan informasi untuk mencari peluang usaha
Dibawah ini yang bukan meruapakan sumber informasi data primer adalah ….
b. langsung dari pedagang perantara
c. langsung dari para penjual sendiri
d. langsung dari para pembeli
e. langsung dari catatan intern perusahaan
mencapai sukses dalam pekerjaannya seperti tersebut dibawah ini, kecuali ….
b. work smart ( kerja cerdas )
c. enthusiasm ( kegairahan )
d. service ( pelayanan )
e. profit ( keuntungan )
b. tingkat kedalaman proposal
c. arti penting proposal
d. kegunaan proposal
e. tujuan proposal
b. reorganisasi
c. fleksibilitas
d. batasan waktu
e. komitmen
b. laporan keuangan
c. manajemen
d. proposal kredit
e. lampiran pelengkap
b. usaha perseorangan
c. penjualan tahunan maksimal satu milyar rupiah
d. milik warga Negara Indonesia
e. berdiri sendiri
b. kelautan
c. ekspor migas
d. perdagangan dan jasa
e. periklanan
b. tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
c. kurangnya dana untuk modal usaha
d. kurangnya pengalaman dalam bidang usaha
e. tidak cocoknya bakat dan minat terhadap bidang usaha
II. Jawablah Pertanyaan Dibawah Ini Dengan Benar dan Jelas !
46. Sebutkan 4 proses klasifikasi berkomomunikasi !
47. Jika diketahui biaya total tetap Rp 4.000.000,- dan biaya total variabelnya Rp 3.500.000,-
Jumlah produknya 5000 Unit, dan perusahaan memperoleh laba Rp 2.500.000,-
Hitung harga produk per unitnya !
48. Sebutkan 5 Manfaat kegiatan magang !
49. Sebutkan 5 hal yang perlu dilampirkan dalam permohonan ijin usaha.
50. Sebutkan 6 alasan mengapa orang membeli barang |
KUNCI JAWABAN SOAL UAS KEWIRAUSAHAAN
SMK NEGERI 3 TEGAL
TAHUN DIKLAT 2006 / 2007
NO KUNCI NO KUNCI NO KUNCI
1 E 16 A 31 E
2 B 17 B 32 D
3 E 18 C 33 B
4 D 19 D 34 D
5 C 20 E 35 C
6 A 21 B 36 B
7 A 22 C 37 E
8 C 23 D 38 E
9 B 24 C 39 E
10 E 25 E 40 D
11 D 26 B
12 A 27 A
13 E 28 A
14 D 29 B
15 E 30 A
SKOR NILAI UNTUK SOAL PILIHAN GANDA = 1 JUMLAH MAKS = 40
SKOR NILAI UTK. SOAL URAIAN TIAP NOMOR = 3 JUMLAH MAKS = 15
JUMLAH TOTAL SKOR = 55 NILAI LIHAT TABEL
41. 4 Proses klasifikasi dalam munikasi
1. Proses komunikasi primer
2. Proses komunikasi sekunder
3. Proses komunikasi linear
4. Proses komunikasi sirkular
42 TR = 5000 Unit x P = Rp10,000,000.00
TC = Rp4,000,000.00 + Rp3,500,000.00 = Rp7,500,000.00
Laba = Rp7,500,000.00
Jadi Harganya = Rp 10.000.000,00 : 5000 Unit = Rp 2000,00
43 Manfaat Magang
A. Memiliki sikap mental berwirausaha
B. Memiliki moral yang tinggi
C. Memiliki ketrampilan berwirausaha
D. Memiliki kepekaan terhadap arti lingkungan
E. Dapat menerapkan ilmunya di dunia kerja
44 1. Surat ijin dari tetangga kanan dan kiri di ketahui RT dan RW
2. Foto copy KTP
3. Foto copy lunas PBB
4. Foto copy IMB dan Denah Bangunan
5. NPWP
45. 6 Alasan mengapa orang membeli barang
1. Product motives
2. Patronage motives
3. Motif manfaat
4. Motif kebangaan
5. Motif ingin meniru
6. Motif kuatir dan takut
7. Motif ingin mengetahui lebih mendalam
8. Motif bersaing
9. Motif iri hati
NASEHAT Y M K
NASIHAT YANG MENYENTAK KESADARAN
Pembaca yang Dirachmati Allah SWT.
Dialog yang terjadi dengan orang-orang shalih, selalu penuh nasihat dan bahkan sindiran yang begitu kuat menancap di hati. Seperti pertanyaan yang pernah diajukan seorang shalih bernama Muhammad bin Wasi’ rahimahullah kepada orang-orang disekitarnya, “Apakah kalian heran, jika kalian melihat seseorang menangis di surga?”
Orang-orang yang berada di sekitar Muhammad bin Wasi’ menjawab dengan pasti, “Tentu saja kami heran wahai syekh.” Lalu Muhammad bin Wasi’ mengatakan, “Seharusnya kita lebih heran bila melihat seseorang yang masih hidup di dunia, tertawa terbahak-bahak, sementara ia belum tahu bagaimana akhir perjalanannya di akhirat kelak..”
Kita, begitu memerlukan dialog-dialog seperti ini. Dialog yang keluar dari lisan seorang shalih, dan langsung menyentak kesadaran.
Muhammad bin Wasi’ rahimahullah yang mengucapkan nasihat begitu menusuk hati tadi, adalah seorang salafushalih di zaman Tabi’in yang terkenal karena do’a-do’a nya sering dikabulkan Allah SWT. Ucapannya tadi, begitu menyentak hati kita yang selama ini sering terlena dengan kebahagiaan dan kesenangan dunia, dengan mengabaikan perhitungan bagaimana nasib dan keadaan kita di akhirat kelak.
Jerat syaitan yang paling berbahaya adalah ketika dunia begitu menguasai hati dan menguras potensi seseorang. Hati yang sudah dijejali oleh dunia, akan menjadi lunglai, lemah dan tidak mampu melakukan perlawanan apapun terhadap arah gelombang bisikan syaitan yang membuat seseorang terombang ambing, tidak tentu arah.
Dunia yang telah menguasai hati menjadikan seseorang lemah keinginan untuk terbang ketingkat ubudiyah yang tinggi. Hati yang terkuasai dunia, menjadi lebih berat, malas dan terbelenggu oleh kesalahan.
Jerat syaitan bernama Ghaflah, yang artinya lalai. Betapa sering kita terjerat oleh jebakan syaitan. Saat kehidupan begitu menyeret dan menjauhkan kita dari Allah SWT. Sedikit demi sedikit. Sejengkal demi sejengkal. Hampir tidak terasa. Sampai saat kita tersadar, ternyata kita sudah begitu jauh meninggalkan ketaatan.
Ternyata, sudah terlalu jauh jarak antara kita dengan Allah SWT. Sudah terlampau lama kita berpura-pura lupa dan melupakan Allah SWT.
Mungkin ada sebagian kita yang selanjutnya justru tidak mampu lagi untuk kembali, karena sudah terlampau nikmat merasakan keadaan.
Saat kita tidak bersedih lagi atas kelalaian yang dilakukan. Saat kita tidak lagi menangis dan sama sekali tidak menitikan air mata atas kemaksiatan dan pembangkangan yang kita lakukan.
Itulah ghaflah, kelalaian. Itulah jerat syaitan yang paling berbahaya. Ghaflah, penyakit yang menjangkiti hati agar hati menjadi rela dengan kondisi yang rendah, tenang dengan kemaksiatan dan begitu mengikat mata dengan dunia.
Tidak ada lagi tempat untuk akhirat.
Renungkanlah firman Allah :..”Dan syaitan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka lalu menghalangi mereka dari jalan Allah, sehingga mereka tidak mendapatkan petunjuk ( QS An Naml : 24 ).
Marilah kita sama-sama mendiagnosa hati kita masing-masing, tentang berapa banyak sholat malam yang telah kita lakukan, tentang berapa banyak kita membaca Al Qur’an, tentang sejauh mana kita mengajak dan mendorong keluarga kita untuk shalat dan membaca Al Qur’an, Tentang seberapa rindu kita terhadap surga,
Bandingkan pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan :
Berapa sering kita berfikir untuk membeli baju baru? Sepeda motor baru? Mobil baru? Peralatan rumah tangga baru?
Tentang berapa banyak kita berfikir untuk mencari pekerjaan tambahan untuk menambah penghasilan, meningkatkan kesejahteraan, menutupi kebutuhan hidup yang tidak ada habisnya?
Bagaimana kita bisa menjawab dan membandingkan antara dua kelompok pertanyaan tadi?
Marilah kita buka jerat-jerat ghaflah yang melilit jiwa dan hati kita. Perhatikan dengan teliti, renungkanlah dalam-dalam, dosa dan kemaksiatan apa yang kita tinggalkan hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini. Lalu bekal kebaikan apa yang sudah kita persiapkan untuk hari setelah nanti?
Satu lagi dialog dan sindiran yang penuh nasihat dari Hasan Al Bashri rahimahullah, saat pemakaman jenazah.
Hasan Al Bashri bertanya pada seseorang disampingnya : “Menurutmu, jika dia kembali hidup di dunia, apakah ia akan melakukan amal shalih?” Orang itu menjawab “Ya, pasti.”
Hasan Al Bashri menyambut perkataan itu dengan jawaban, “ Dia sudah tidak mungkin hidup kembali di dunia untuk melakukan amal shalih, engkaulah yang seharusnya sekarang melakukan amal-amal shalih mumpung belum seperti dia..”,
Yang Terbaik Adalah Segera Bersujud
Mumpung kita masih diberi waktu - Kata Ebit G Ade.
BERGURU KEPADA YANG BERILMU
Al Ilmu yu’ta wa laa ya’ti. Tabiat ilmu itu didatangi, bukan ditunggu kedatangannya.
Inilah motto yang sangat popular di kalangan penuntut ilmu pada zaman dahulu.
Tabiat ini tidak akan berubah meskipun zaman terus melahirkan teknologi informasi yang semakin canggih dan semakin mutakhir.
Bahwa informasi bisa diperoleh cepat melalui internet, ceramah bisa didengar melalui radio, rekaman kaset atau bahkan video memang benar. Akan tetapi ada sisi lain yang tidak tergantikan sehingga kita tetap perlu mulazamah / berguru secara langsung untuk mendapatkan ilmu. Karena ilmu bukan sekedar catatan yang dihafalkan, bukan pula sekedar suara yang didengarkan.
Disana ada pahala bagi yang menempuh perjalanan menuju majelis ilmu, ada sakinah yang dilimpahkan, ada rahmat yang dibagikan dan jangan lupa ada malaikat yang mendoakannya. Singkatnya untuk mendapatkan ilmu dan menjiwainya harus mengerti tabiatnya, salah satunya adalah, mendatangi ulama, mengikuti majelis ilmu. Tanpa itu pengaruh ilmu tidak begitu banyak.
Karenanya, ketika seseorang bertanya kepada Imam Ahmad bin Hambal ra. : Haruskah seseorang menempuh perjalanan untuk mendapatkan ilmu? Beliau menjawab, “Ya demi Allah”. Bahkan mestinya lebih dari itu.
Sungguh telah sampai kepada Alqamah dan Al Aswad satu hadis dari Umar ra. Namun mereka tidak puas mendengarnya dari orang lain, akhirnya mereka menemui Umar dan mendengar langsung darinya. Keduanya berangkat dari Irak menuju Madinah menghabiskan waktu satu bulan agar bisa mendengarkan hadis yang sampai kepada mereka secara langsung dari Umar.
Begitu pula dengan Imam Syafi’I ra. Yang sejak umur 10 tahun, telah menghafal kitab hadis yang paling spektakuler di zaman itu, juga merasa perlu berguru langsung kepada penulisnya. Imam Malik ra. Dengan menempuh perjalanan 8 hari 8 malam.
Pada gilirannya, Imam Syafi’I menjadi tokoh seperti sekarang. Resep yang beliau nasihatkan kepada penuntut ilmu antara lain : Shuhbatu ustaadzin, bergaul dengan guru.
Tidak mungkin, orang yang mendambakan derajat yang tinggi dalam ilmu, lalu merasa cukup dengan apa yang didapat dalam pengajian perayaan hari besar agama thok. Maka ketika majelis ilmu diadakan tanpa embel-embel peringatan, dia merasa heran, dia merasa keder : “Pengajian apa ini”?
Padahal para ulama terdahulu, menjadikan majelis ilmu sebagai menu harian. Satu hari saja terlewat dari majelis ilmu, akan menyesal. Dan diantara ulama salaf, mengukur keberkahan umur dari penambahan ilmunya di hari itu. Ia berkata : “Jika berlalu satu hari atasku, dimana hari itu tidak bertambah ilmuku, maka tidak ada keberkahan bagiku di hari itu”.
Kebanyakan orang yang lemah motivasinya dalam tholabul ilmi, hanya sanggup bertahan beberapa kali pertemuan saja. Lalu dengan alasan sibuk, kondisi hujan, atau pernah kecewa karena ustadnya tidak hadir, lalu lunturlah istiqomahnya, karena terlanjur enjoy dengan acara yang lain, terlanjur nikmat meninggalkan majelis taklim yang dikelilingi para malaikat.
Untuk menjaga istiqomah, Abu Al Hasan Al Kurkhi memiliki cara tersendiri. Beliau rutin menghadiri majelis Abu Khazim hari setiap jum’at pagi, termasuk ketika taklim diliburkan. Ketika ditanya sebabnya, beliau menjawab, “Agar tidak merubah kebiasaanku untuk hadir.”
Ungkapan “UNDZUR MAA QOLLA WA LAA TANDZUR MAN QOLLA”, Lihatlah apa yang dibicarakan, jangan lihat siapa yang berbicara, ini tidak berlaku mutlak. Seringkali kita tidak mampu menyeleksi pembicaraan orang tentang Islam, atau lebih khusus tentang hadist, shohih atau tidak shoheh, hadist atau bukan hadist. Juga tentang cara penafsiran Al Qur’an. Maka hendaknya kita memilih guru tidak hanya sekedar banyak hafalannya, banyak kisahnya, apalagi sekedar banyak banyolannya. Pilihlah orang alim yang memiliki amanah dalam menyampaikan ilmu.
Belum tentu seorang ustadz yang selalu menjawab setiap pertanyaan yang dikemukakan itu pertanda ia alim. Boleh jadi karena ia tidak amanah terhadap ilmu, tidak jujur terhadap kemampuan dirinya, sehingga ia menjawab apa yang sebenarnya diluar kemampuannya.
Padahal Allah SWT berfirman :
Wa la taqfu maa laisa laka bihii ilm(un). Innas sam’a wal basara wal fu’ada kullu ula’ika kaana anhu mas’ulaa(n).
Dan jangalah kamu mengatakan apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabnya. ( QS Al Isra 36 ).
Karakter lain dari orang alim adalah setia dan konsisten terhadap ilmu yang dimilikinya. Yakni dia mempraktekan ilmu yang dimilikinya dengan amal nyata.
Ukuran amal yang paling menonjol adalah shalat.
Pernah seorang ulama bermaksud menimba ilmu dari seseorang yang dikenal pakar dalam masalah tertentu. Namun, betapa kecewanya ia, karena ternyata orang yang dimaksud meremehkan sholat. Ia pun mengurungkan niatnya untuk berguru sambil bergumam, “Jika shalat telah diremehkan, pastilah untuk urusan yang lain lebih diremehkan”.
JMAYD Allah SWT
Demikian semoga Allah memudahkan kita untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan memberikan taufik kepada kita untuk mengamalkannya.